Dukungan Emosional bagi Pasangan yang Menjalani Program IVF
Program In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung merupakan salah satu solusi bagi pasangan yang mengalami kesulitan memiliki keturunan. Meskipun menawarkan harapan, perjalanan IVF seringkali penuh tantangan, baik secara fisik maupun emosional. Penelitian menunjukkan bahwa dukungan emosional yang memadai berperan krusial dalam meningkatkan keberhasilan program IVF dan kesejahteraan psikologis pasangan.
Berdasarkan pengalaman tim DHC IVF Indonesia dan beberapa jurnal, ada beberapa hal yang perlu dipahami oleh pasangan pasien sebelum menjalani program IVF. Berikut adalah beberapa poin yang kami rangkum :
Beberapa Poin Pemahaman IVF
Beban Emosional dalam Program IVF
Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Fertility and Sterility (2013) menemukan bahwa wanita yang menjalani IVF mengalami tingkat stres, kecemasan, dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan populasi umum. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Prosedur medis yang invasif
Proses IVF melibatkan serangkaian prosedur medis, seperti injeksi hormon, pengambilan sel telur, dan transfer embrio, yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan fisik dan emosional.
Panjangnya prosedur medis ini kadang menjadi beban terbesar yang menjadi concern dari tim DHC IVF Indonesia dalam pendampingan pasangan pasien. Mulai dari konsultasi, hingga perjalanan ke RS DHC IVF Center di Thailand.
Kami memastikan seluruh pasien dari Indonesia mendapatkan pelayanan VIP dengan teknologi terbarunya.
- Ketidakpastian hasil
Tingkat keberhasilan IVF bervariasi dan tidak ada jaminan kehamilan. Kegagalan program dapat memicu rasa kecewa, frustrasi, dan bahkan trauma.
DHC IVF Indonesia membuktikan berdasarkan data PGT-A April 2024, succes rate kami mencapai 85%. Kami menyakini ini adalah proses komunikasi dan juga dukungan semua pihak bukan hanya dari teknologi lab canggih kami namun juga emosional dari pasangan pasien. - Tekanan sosial dan budaya
Di beberapa daerah di Indobesia, ketidakmampuan memiliki anak dianggap sebagai stigma. Pasangan yang menjalani IVF mungkin menghadapi tekanan dari keluarga, teman, atau lingkungan sekitar.
Namun perlu digaris bawahi bahwasanya ketidakmampuan memiliki anak bukanlah sebuah penyakit. Hanya kendala yang sebenarnya bisa didiagnosis dengan tepat dan diobati secara berkala. - Beban finansial
Program IVF membutuhkan biaya yang tidak sedikit, yang dapat menambah beban pikiran dan stres.
DHC IVF Indonesia sendiri dalam memberikan paket harga disesuaikan dengan kesehatan dan kebutuhan pasien. Harga yang kami sampaikan tidak memiliki hidden price, sehingga total biayanya adalah fix price.
Selain itu pola / termin pembayaran yang kami sesuaikan dengan tindakan medis membuat Pasangan Pasien lebih nyaman dan bisa melakukan perencanaan secara jangka panjang.
Manfaat Dukungan Emosional
Dukungan emosional dapat membantu pasangan mengatasi tantangan emosional selama menjalani program IVF. Beberapa manfaat dukungan emosional antara lain:
- Mengurangi stres dan kecemasan
Berbagi perasaan dan kekhawatiran dengan orang lain dapat membantu meringankan beban emosional dan meningkatkan rasa tenang. - Meningkatkan coping mechanism
Dukungan emosional dapat membantu pasangan mengembangkan strategi koping yang sehat untuk menghadapi stres dan ketidakpastian. - Memperkuat hubungan pasangan
Menghadapi tantangan bersama dapat mempererat ikatan dan meningkatkan komunikasi antar pasangan. - Meningkatkan kualitas hidup
Dukungan emosional dapat membantu pasangan mempertahankan kualitas hidup dan kesejahteraan psikologis selama menjalani program IVF.
Sumber Dukungan Emosional
Dukungan emosional dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:
- Pasangan
Komunikasi terbuka dan saling mendukung antara pasangan merupakan kunci dalam menghadapi tantangan IVF. - Keluarga dan teman
Keluarga dan teman dekat dapat menjadi sumber dukungan emosional yang penting. - Kelompok dukungan
Bergabung dengan kelompok dukungan yang terdiri dari pasangan yang mengalami hal serupa dapat memberikan rasa kebersamaan dan saling berbagi pengalaman. - Konselor atau terapis
Konselor atau terapis profesional dapat membantu pasangan memproses emosi, mengembangkan strategi koping, dan meningkatkan komunikasi.
Strategi Memberikan Dukungan Emosional
Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk memberikan dukungan emosional kepada pasangan yang menjalani program IVF:
- Mendengarkan secara aktif: Berikan perhatian penuh saat pasangan berbicara dan tunjukkan empati terhadap perasaan mereka.
- Validasi emosi: Akui dan hargai perasaan pasangan, baik positif maupun negatif.
- Tawarkan bantuan praktis: Bantu pasangan dengan tugas-tugas sehari-hari atau dampingi mereka selama menjalani prosedur medis.
- Hindari memberikan nasihat yang tidak diminta: Fokus pada mendengarkan dan memberikan dukungan, bukan menggurui atau memberikan solusi instan.
- Jaga komunikasi terbuka: Dorong pasangan untuk berbagi perasaan dan pikiran secara terbuka dan jujur.
Kesimpulan
Dukungan emosional merupakan faktor penting dalam keberhasilan program IVF dan kesejahteraan psikologis pasangan. Dengan memberikan dukungan emosional yang memadai, kita dapat membantu pasangan menavigasi perjalanan IVF dengan lebih baik dan meningkatkan peluang mereka untuk memiliki keturunan.
Referensi:
- Domar, A. D., Smith, K. B., Conboy, L. A., Iannone, M. A., & Alper, M. M. (2013). The impact of infertility on quality of life: a critical review of the literature. Fertility and sterility, 100(4), 933-941.
- Peterson, B. D., Newton, C. R., Rosen, K. H., & Skaggs, G. E. (2006). The impact of social support on psychological adjustment to infertility. Social Science & Medicine, 63(11), 2987-2997.
- Rooney, K. L., & Domar, A. D. (2018). The relationship between stress and infertility. Dialogues in clinical neuroscience, 20(1), 41.
Testimoni

Artikel Lainnya
-
24 Oct 2024Dampak Konsumsi Bakso terhadap Kesuburan
-
22 Oct 2024Penyebab AMH Rendah dan Solusinya
-
21 Oct 2024Dukungan Emosional bagi Pasangan yang Menjalani Program IVF
-
20 Oct 2024Keajaiban Teknologi Reproduksi : DHC IVF Indonesia Membawa Harapan Baru
-
19 Oct 2024Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Program Bayi Tabung
-
18 Oct 2024AMH Rendah dan IVF: Menavigasi Jalan Menuju Kehamilan
-
17 Oct 2024Ketika Dua Sel Bertemu di Luar Rahim: Memahami Proses Bayi Tabung secara Mendalam
-
16 Oct 2024Joint Commission International: Memimpin Standar Kualitas dan Keselamatan Pasien Global
Kasus Sukses
